KESIAPAN PENERAPAN PROGRAM 8000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) DI KOTA YOGYAKARTA
Main Article Content
Abstract
Investasi pada 1000 hari pertama kehidupan merupakan program yang sudah diterapkan di berbagai negara karena periode ini merupakan periode kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak serta penentu kualitas kesehatan seumur hidupnya. Namun untuk menciptakan generasi yang unggul tidak hanya cukup pada periode itu saja namun 7000 hari setelah periode 1000 HPK juga perlu mendapatkan perhatian. Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menyusun program untuk mempersiapkan generasi unggul melalui program 8000 hari pertama kehidupan (HPK). Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan penerapan program 8000 HPK yang akan diterapkan di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan di 7 Kemantren di wilayah kota Yogyakarta. Dengan informan utama 41 orang yang terdiri dari 6 bidan, 7 ahli gizi, 4 penanggung jawab UKS, 6 guru kelompok bermain (KB)/PAUD, 3 guru TK, 3 guru SD, 3 guru SMP, 3 guru SMA, 3 kader kesehatan dan 3 peserta karangtaruna. Informan triangulasi sebanyak 9 orang yaitu 3 kepala puskesmas, 5 kepala sekolah, 3 lurah dan 1 DP3APKB. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada prinsipnya kegiatan yang terdapat dalam program 8000 HPK tidak semua merupakan program baru, namun sebagian besar sudah lama di terapkan, namun kondisi di lapangan belum semua program yang diterapkan dapat berjalan dengan optimal. Banyak kendala yang dihadapi antaralain karena adanya pandemic Covid-19 sehingga banyak program kesehatan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Perlu dilakukan inovasi untuk meminimalisir hambatan yang dialami, seperti penggunaan tehnologi informasi untuk menjalankan program secara virtual.