PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA SEHAT DI KOTA YOGYAKARTA

Main Article Content

Amyati Amyati
Warniningsih
Sri Sularsih Endartiwi
Yunita Firdha Kyswantoro

Abstract

Latar Belakang: Sampah dapat menimbulkan gangguan sosial ekonomi dan gangguan kesehatan selain menimbulkan pencemaran. Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, satu orang penduduk kota Yogyakarta bisa menghasilkan 0,7kg per hari. Sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berada di kisaran 270ton sehari. Masyarakat belum melakukan pengelolaan maupun pengolahan sampah secara mandiri. Selama ini warga di Tinalan Prenggan Kotagede Yogyakarta belum melakukan pengelolaan sampah tetapi membuang langsung sampah ke TPS Lapangan Karang Kotagede dan sangat mengganggu pengunjung Lapangan Karang Kotagede yang menjadi salah satu icon pariwisata di Kotagede.


Tujuan: melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat untuk meningkatkan pariwisata sehat di Kota Yogyakarta.


Metode: desain penelitian adalah survei. Populasi adalah kepala keluarga di Tinalan, RW03, RW04, dan Prenggan RW05 Prenggan Kotagede Yogyakarta. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 60 KK di Tinalan, RW03, RW04, dan Prenggan RW05 Prenggan Kotagede Yogyakarta. Metode pengambilan data dengan cheklis dan kuesioner. Analisis data mengunakan Uji T- Test.


Hasil: jumlah timbulan sampah organik total per 8 hari di RW03 sejumlah 348,374kg, RW04 sejumlah 368,850kg, dan RW05 sejumlah 315,930kg. Jumlah timbulan sampah per orang per hari yaitu RW03 sebanyak 0,484kg, RW04 sebanyak 0,659kg, dan RW05 sebanyak 0,627kg. Neraca sampah organik total yaitu 129,171kg/hari dari seluruh RW, sehingga jumlah total kompos pada penelitian ini adalah 117,752 kg/hari, dengan residu total yang akan dibuang ke TPS 3R sebesar 11,389kg/hari. Berdasarkan hasil uji laboratorium untuk seluruh RW didapatkan hasil parameter Nitrogen, Phosphor, dan Kalium sudah memenuhi syarat menurut SNI 19-7030-2004.


Kesimpulan: Pupuk kompos yang dihasilkan sudah memenuhi syarat SNI. Pengelolaan sampah tersebut berbasis masyarakat yang artinya masyarakat penghasil sampah diharapkan berperan serta mengelola sampah yang dihasilkan.

Article Details

Section
Articles