BRANDING ECHO (ENAK CETHO) SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS WISATA KULINER ANGKRINGAN DI KOTA YOGYAKARTA
Main Article Content
Abstract
Belum adanya standarisasi kualitas PKL Angkringan terutama dari segi higienitasnya, mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat khususnya wisatawan dalam mengkonsumsi angkringan. Tujuan penelitian untuk menentukan strategi branding ECHO (Enak Cetho) untuk mengukur higienitas dan keamanan pangan pada PKL Angkringan di Kota Yogyakarta. Jenis penelitian kuantitatif, dengan melihat gambaran Skor Keamanan Pangan (SKP) sebelum dan setelah dilakukan intervensi dengan buku saku. Selanjutnya, dilakukan uji laboratorium Total Plate Count (TPC), uji organoleptik, uji formalin dan uji boraks. Penelitian dilakukan selama enam bulan mulai Maret hingga Agustus 2021 di Sirip-sirip Malioboro dan sekitarnya. Pengambilan sampel secara purposive pada 49 responden dengan analisis secara deskriptif dan uji wilcoxon. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 63,9% responden PKL Angkringan di Kota Yogyakarta memiliki kriteria skor keamanan pangan rawan tetapi masih aman dikonsumsi; intervensi pendidikan kesehatan dengan buku saku PKL terbukti secara signifikan efikasius dalam meningkatkan Skor total SKP responden PKL Kota Yogyakarta (p-value < 0.05), terutama dalam penyimpanan bahan makanan, serta pengolahan bahan makanan; seluruh responden PKL Angkringan di Kota Yogyakarta memiliki hasil total plate count grade B artinya rawan tetapi masih aman dikonsumsi; hasil uji organoleptik pada skala suka; hasil uji formalin dan boraks negatif; serta PKL Angkringan yang menjadi percontohan branding ECHO (Enak Cetho) adalah Angkringan Jaman Edan.