Jurnal Jarlit https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid <p><a href="https://journal.jogjakota.go.id/"><strong>Jurnal Jarlit</strong></a> adalah jurnal untuk mempublikasikan karya tulis terkait inovasi dalam rangka mengatasi permasalahan kota, serta perencanaan dan kebijakan dalam pembangunan perkotaan.</p> <p>Jurnal Jarlit (Jaringan Penelitian) di Kota Yogyakarta sudah dimulai dari tahun 2006 namun publikasinya yaitu buku cetak dengan nomor ISSN 1978-0052, sehingga pada tahun 2021 Jurnal Jarlit berinovasi untuk melakukan publikasi secara online atau OJS (Open Journal System) dan berubah menjadi e-Jarlit. Untuk publikasi pada OJS (Open Journal System) berada pada https://journal.jogjakota.go.id dengan nomor eISSN 2962-2344.</p> <p>Jurnal Jarlit bertujuan untuk : <br />1. Memfasilitasi publikasi penelitian tematis setiap tahunnya yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Yogyakarta <br />2. Memfasilitasi pengembangan kompetensi menulis dan publikasi Karya Tulis Ilmiah oleh Aparatur Sipil Negara (ASN)</p> <p>Panduan untuk submit jurnal dapat diunduh melalui <a href="https://docs.google.com/document/d/1M9Yei0iUkdY2Vc_15Ab7o2hhnZdcL19__ccQR2-MoUE/edit">Petunjuk Teknis</a></p> Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta en-US Jurnal Jarlit 1978-0052 DIGITALISASI INFRASTRUKTUR PEWARTA PROGRAM KAMPUNG SAINS KARANGKAJEN (PEPAK) UNTUK PENGUATAN KAMPUNG WISATA CERDAS YOGYAKARTA https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid/article/view/68 <p>Sebagai tujuan wisata edukatif, Kampung Sains Karangkajen (KSK), Kelurahan Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta menjadi tempat belajar sains secara nonformal, menyenangkan dengan potensi warga dan kampung melalui beragam pojok sainsnya. Dengan dukungan warga dan kunjungan wisatawan, KSK menjadi jalan untuk pemberdayaan ekonomi dan mendukung terwujudnya <em>smart city </em>dilihat dari kesiapan warga, sumber daya alam, lingkungan dan kebijakan pemerintah. Akan tetapi masih ada kendala infrastruktur terkait penyebaran informasi KSK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi sebagai bentuk digitalisasi infrastruktur untuk penguatan kampung wisata cerdas. Penelitian ini adalah riset pengembangan dengan model ADDIE (<em>analysis, design, development, implementation, evaluation</em>). Analisis situasi dilakukan pada pengelola KSK sebagai <em>needs analysis</em> melalui wawancara. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dikembangkan infrastruktur digital berupa aplikasi untuk KSK. Produk divalidasi dan mendapat <em>feedback</em> dari ahli dan pengguna. Analisis data kualitatif dibuat sesuai tema penelitian berdasar hasil wawancara, dan masukan ahli melalui isian lembar observasi dan evaluasi produk, sementara data kuantitatif berdasarkan hasil UAT (<em>User Acceptance Test</em>) yang diisi pengguna aplikasi. Penelitian menghasilkan profil KSK, dan aplikasi PEPAK. Fitur utama PEPAK terdiri dari profil KSK, artikel, video, eduekowisata, produk yang dihasilkan KSK dengan warga Karangkajen dan fitur yang mencatat transaksi user dengan KSK. Selanjutnya PEPAK akan mengalami penyesuaian dalam tampilan dan isinya untuk diintegrasikan ke dalam sistem JSS (<em>Jogja Smart Service</em>) Pemerintah Kota Yogyakarta. Produk PEPAK dengan penyesuaian tetap bisa menjadi rujukan tentang kegiatan dan layanan KSK bisa memiliki kemanfaatan dan daya jangkau dan daya saing global.</p> Nur Fatimah Soviyah Azwar Abbas Ahmad Azhari Yunita Firdha Kyswantoro Indra Suryanto Copyright (c) 2023 Jurnal Jarlit https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-12-31 2023-12-31 19 1 10.70154/jid.v19i1.68 GAMBARAN PENGETAHUAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DAN SIKAP PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA PADA TOKOH MASYARAKAT SERTA KADER KESEHATAN LANSIA DI KELURAHAN WIROBRAJAN YOGYAKARTA https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid/article/view/66 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data 3 dekade terakhir menunjukkan peningkatan kasus PTM sebesar 69% dari 39% pada tahun 2017, berupa penyakit stroke, <em>ischemic haert disease</em>, dan diabetes melitus. Prevalensi kejadian PTM masih cukup tinggi pada populasi lansia. Adanya Posyandu Lansia menjadi salah satu upaya dalam pendampingan dan monitoring kesehatan lansia. Namun demikian pelaksanaan posyandu lansia masih belum bisa secara berkala dan monoton pada beberapa wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan posyandu lansia, mengetahui gambarab pengetahuan tokoh masyarakat maupun kader kesehatan terkait PTM, serta sikap pemanfaatan posyandu lansia di area Wirobrajan Yogyakarta.</p> <p>Penelitian menggunakan mix metode yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif melalui FGD (<em>Forum Group Discussion)</em> bersama tokoh masyarakat dan kader posyandu lansia untuk menggali faktor-faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan posyandu lansia. Adapun pendekatan kuantitatif dilakukan dengan wawancara kuisioner terkait pengetahuan PTM dan Sikap pemanfaatan posyandu lansia pada tokoh masyarakat maupun kader kesehatan. Penelitian melibatkan sejumlah 35 responden baik tokoh masyarakat atau kader kesehatan yang memenuhi kriteria inklusi. Rekrutmen berdasarkan <em>informed consent</em>. Pengambilan data wawancara menggunakan kuisioner yang telah dilakukan uji validasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji deskriptif untuk menggambarkan variabel pengetahuan serta sikap.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah kurangnya perkaderan pada anggota posyandu lansia, partisipasi lansia laki-laki yang masih rendah, variasi materi dalam isian posyandu lansia masih monoton. Adapun gambaran pengetahuan PTM pada kader kesehatan menunjukkan skor lebih tinggi (27,38) dibandingkan tokoh masyarakat (26,64). Sedangkan skor rerata pemanfaatan posyandu pada tokoh masyakarat adalah 48,55 dan kader kesehatan menunjukkan skor 48,50.</p> <p>Kesimpulan yang dapat diambil mayoritas tokoh masyarakat maupun kader kesehatan lansia memiliki tingkat partisipasi yang baik dalam pemanfaatan posyandu lansia, serta pengetahuan yang cukup baik terkait PTM. Namun demikian beberapa hambatan dalam pelaksanaan posyandu lansia perlu dievaluasi untuk kontinuitas kegiatan.</p> Ginanjar Zukhruf Saputri Akrom Dwi Utami Yunita Firdha Kyswantoro Adinda Puspa Agita Athiyah Najelita Copyright (c) 2023 Jurnal Jarlit 2023-12-31 2023-12-31 19 1 10.70154/jid.v19i1.66 KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN DESAIN RUANG KREATIF SEBAGAI WADAH INTERAKSI DAN EKSPRESI BERBASIS PARIWISATA BUDAYA UNTUK KEBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KREATIF DI YOGYAKARTA https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid/article/view/63 <p>Pelestarian budaya di Kota Yogyakarta perlu dilakukan dengan menyediakan ruang publik. Fungsi ruang publik tersebut adalah untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan kreatif dalam merawat nilai-nilai tradisi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan ruang kreatif di Kota Yogyakarta khususnya di Ruang Terbuka Hijau Publik dan Daerah Aliran Sungai (DAS) ditinjau dari komponen pariwisata budaya. Serta membuat parameter desain yang bisa diterapkan pada ruang kreatif di Kota Yogyakarta sehingga mencapai desain yang memiliki nilai-nilai lokalitas dan mendukung perkembangan ekonomi kreatif. penelitian ini menggunakan metode Design thinking, metode kualitatif dan kuantitatif serta metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengembangan ruang publik kreatif berbasis pariwisata budaya dapat ditelisik dari aspek daya tarik wisata dengan menghadirkan potensi ekonomi kreatif yang unggul dan berkualitas. Ini menjadi faktor kunci yang dapat menentukan motivasi wisatawan untuk berwisata sekaligus menjadi alasan fundamental dari pertimbangan mengapa seseorang memilih satu destinasi tertentu. Daya tarik wisata juga sangat menentukan tingkat kepuasan dan loyalitas wisatawan yang akan berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat terhadap keberlanjutan destinasi wisata. Beberapa hal yang perlu diperhatian dalam pengelolaan pariwisata berbasis budaya yang akan diterapkan di DAS dan Perkampungan antara lain: 1) Identitas lokal, 2) Penerapam Eko Budaya, 3) perlunya pendampingan dalam pengelolaan lembaga, 4) perlunya penyediaan infrastruktur, 5) tersedianya aksesibilitas yang memadai, 6) Melibatkan warga dalam pengelolaan wisata dengan model kelola pariwisata berbasis masyarakat <em>Community Based Tourism (CBT)</em>.</p> Martino Dwi Nugroho Martino Dwi Nugroho Mahdi Nurcahyo Hartoto Indra Suwahyunto Bintang Prasojo Copyright (c) 2023 Jurnal Jarlit 2023-12-31 2023-12-31 19 1 10.70154/jid.v19i1.63 MODEL SOSIAL EKONOMI URBAN FARMING: STUDI KASUS KELOMPOK TANI KELURAHAN GIWANGAN KOTA YOGYAKARTA https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid/article/view/64 <p>Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang mengkaji sosial ekonomi urban farming di Kalurahan Giwangan, Kota Yogyakarta secara rinci dengan metode kualitatif dan kuantitatif sehingga mendapatkan pemahaman dan wawasan mengenai profil sosial ekonomi pelaku, peran, hingga model sosial ekonomi urban farming. Secara detail, tujuan penelitian ini adalah: (1) identifikasi awal, tinjauan pustaka, landasan teori dan benchmarking terkait dengan urban farming pada Kalurahan Giwangan Kota Yogyakarta; (2) pengambilan data melalui survei dan wawancara, pengolahan dan analisis data; (3) penyusunan model sosial ekonomi urban farming; dan (4) monitoring serta evaluasi peran dan penerapan model sosial ekonomi urban farming. Penelitian ini dilakukan dengan metode participatory action research. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara mendalam dengan ketua kelompok tani, survei pada pelaku urban farming, dan FGD dengan melibatkan pemangku kepentingan. Kuesioner disebarkan kepada 85 anggota kelompok tani yang tergabung ke dalam 16 KT/KWT di Kalurahan Giwangan. Hasil dari penelitian menegaskan penelitian sebelumnya bahwa praktik urban farming sudah dilakukan cukup lama di Kelurahan Giwangan, meskipun ada beberapa yang masih rintisan. Pelaku urban farming sebagian besar berusia 51-60 tahun yang melakukan kegiatan untuk hobi dan tujuan pelestarian lingkungan (tidak berorientasi profit). Beberapa pelaku menginginkan pengembangan bisnis melalui keterlibatan anak muda untuk membantu dari aspek teknologi. Hambatan yang umum dialami adalah gangguan hama, kekurangan modal dan tenaga kerja. Selain itu tantangan yang masih dihadapi adalah keberlanjutan, baik keberlanjutan program urban farming kelompok maupun keberlanjutan bisnisnya. Beberapa aspek urban farming yang masih perlu ditingkatkan, yaitu aspek pengembangan ketahanan pangan, aspek pelestarian lingkungan, dan aspek peningkatan penghasilan.</p> Laksmi Yustika Devi Amesta Kartika Ramadhani Meidesta Pitria Bintang Prasojo Copyright (c) 2023 Jurnal Jarlit 2023-12-31 2023-12-31 19 1 10.70154/jid.v19i1.64 STUDI PENERIMAAN BUKU PETUNJUK KEAMANAN PANGAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH PADA PASAR KULINER https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid/article/view/65 <p>Manajemen Masjid Jogokariyan membina hampir seratus UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan memiliki kegiatan ekonomi UMKM secara rutin. Salah satu masalah yang harus diperhatikan pada wisata kuliner yaitu keamanan pangan. Masalah keamanan pangan di Indonesia rentan karena perlu adanya pemahaman kepada masyarakat. Masalah sampah juga merupakan masalah yang turut mengakibatkan lingkungan menjadi tidak sehat. Tujuan pengembangan buku petunjuk keamanan pangan dan pengelolaan sampah pada pasar kuliner agar daerah lain yang ingin menyelenggarakan kegiatan serupa dapat memodifikasi dari penyelenggaraan pasar kuliner yang sudah dilaksanakan di Jogokariyan. Buku petunjuk ini dapat memberikan gambaran dan petunjuk bagi penyelenggaraan pasar kuliner di daerah yang lebih luas. Penelitian dilaksanakan lingkungan Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian selama 6 bulan dimulai bulan Mei – Agustus 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data menggunakan wawancara mendalam dengan melibatkan pemerintah, pengelola pasar kuliner, dan pedagang. Penelitian telah mendapatkan <em>Ethical Clearance</em> dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan nomor 3003/KEP-UNISA/VI/2023. Hasil penelitian menyebutkan buku petunjuk dapat diterima dengan baik dan mendapatkan tanggapan positif dari seluruh responden. Beberapa masukan terkait isian buku adalah menambahkan desain yang lebih informatif. Buku petunjuk ini memiliki peluang untuk diaplikasikan pada masyarakat lebih luas karena informatif, lengkap, mudah dipahami, dan disusun ringkas. Beberapa hampatan yang perlu diperhatikan adalah implementasi pengeloaan sampah pada pasar kuliner di masyarakat karena terkait erat dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian bahwa buku petunjuk dapat diaplikasian pada penyelenggaraan pasar kuliner yang memerhatikan penerapan keamanan pangan dan pengelolaan sampah sesuai standar di daerah lain yang lebih luas.</p> Yunita Indah Prasetyaningrum Sukismanto Sukismanto Sri Kadaryati Bintang Prasodjo Desy Fitria Wardani Copyright (c) 2023 Jurnal Jarlit 2023-12-31 2023-12-31 19 1 10.70154/jid.v19i1.65 PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA SEHAT DI KOTA YOGYAKARTA https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid/article/view/61 <p>Latar Belakang: Sampah dapat menimbulkan gangguan sosial ekonomi dan gangguan kesehatan selain menimbulkan pencemaran. Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, satu orang penduduk kota Yogyakarta bisa menghasilkan 0,7kg per hari. Sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berada di kisaran 270ton sehari. Masyarakat belum melakukan pengelolaan maupun pengolahan sampah secara mandiri. Selama ini warga di Tinalan Prenggan Kotagede Yogyakarta belum melakukan pengelolaan sampah tetapi membuang langsung sampah ke TPS Lapangan Karang Kotagede dan sangat mengganggu pengunjung Lapangan Karang Kotagede yang menjadi salah satu icon pariwisata di Kotagede.</p> <p>Tujuan: melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat untuk meningkatkan pariwisata sehat di Kota Yogyakarta.</p> <p>Metode: desain penelitian adalah survei. Populasi adalah kepala keluarga di Tinalan, RW03, RW04, dan Prenggan RW05 Prenggan Kotagede Yogyakarta. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 60 KK di Tinalan, RW03, RW04, dan Prenggan RW05 Prenggan Kotagede Yogyakarta. Metode pengambilan data dengan cheklis dan kuesioner. Analisis data mengunakan Uji T- Test.</p> <p>Hasil: jumlah timbulan sampah organik total per 8 hari di RW03 sejumlah 348,374kg, RW04 sejumlah 368,850kg, dan RW05 sejumlah 315,930kg. Jumlah timbulan sampah per orang per hari yaitu RW03 sebanyak 0,484kg, RW04 sebanyak 0,659kg, dan RW05 sebanyak 0,627kg. Neraca sampah organik total yaitu 129,171kg/hari dari seluruh RW, sehingga jumlah total kompos pada penelitian ini adalah 117,752 kg/hari, dengan residu total yang akan dibuang ke TPS 3R sebesar 11,389kg/hari. Berdasarkan hasil uji laboratorium untuk seluruh RW didapatkan hasil parameter Nitrogen, Phosphor, dan Kalium sudah memenuhi syarat menurut SNI 19-7030-2004.</p> <p>Kesimpulan: Pupuk kompos yang dihasilkan sudah memenuhi syarat SNI. Pengelolaan sampah tersebut berbasis masyarakat yang artinya masyarakat penghasil sampah diharapkan berperan serta mengelola sampah yang dihasilkan.</p> Amyati Amyati Warniningsih Sri Sularsih Endartiwi Yunita Firdha Kyswantoro Copyright (c) 2023 Jurnal Jarlit 2023-12-31 2023-12-31 19 1 10.70154/jid.v19i1.61